Kabupaten Gowa

Konteks dan Prevalensi

Kabupaten Gowa menunjukkan penurunan signifikan dalam prevalensi stunting. Pada tahun 2022, prevalensi stunting mencapai 33%. Namun, pada tahun 2023, angka tersebut turun menjadi 21,1%, dan pada tahun 2024, turun lebih lanjut menjadi 17% . Penurunan ini menjadikan Gowa sebagai salah satu daerah dengan penurunan stunting tertinggi di Indonesia

Angka Kemiskinan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gowa, angka kemiskinan di daerah ini menunjukkan tren penurunan yang signifikan dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2019, persentase penduduk miskin mencapai 12,3%. Angka ini terus menurun menjadi 11,4% pada tahun 2020, 10,7% pada tahun 2021, dan 10,0% pada tahun 2022. Pada tahun 2023, angka kemiskinan turun lebih lanjut menjadi 9,2%, dan pada tahun 2024 tercatat sebesar 8,5%

Inisiatif dan Capaian

Pemerintah Kabupaten Gowa mengimplementasikan berbagai inovasi untuk menurunkan stunting, antara lain: Program "Gassing Nganre": Inisiatif berbasis komunitas yang melibatkan masyarakat dalam pencegahan stunting melalui edukasi dan pemberdayaan.

Kabupaten Blitar

Konteks dan Prevalensi

Prevalensi stunting di Kabupaten Blitar mengalami fluktuasi dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2021, prevalensi stunting tercatat sebesar 14,5%, kemudian sedikit menurun menjadi 14,3% pada tahun 2022. Namun, pada tahun 2023, terjadi lonjakan signifikan hingga mencapai 20,3% menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) . Peningkatan ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.

Angka Kemiskinan

Dalam lima tahun terakhir, angka kemiskinan di Kabupaten Blitar mengalami tren penurunan yang cukup stabil. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa persentase kemiskinan turun dari 13,5 persen pada tahun 2019 menjadi sekitar 12,3 persen pada tahun 2023. Penurunan angka kemiskinan ini membuka peluang lebih besar bagi keluarga miskin untuk memperoleh akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan, gizi, dan pendidikan, yang pada gilirannya dapat menurunkan risiko stunting.

Inisiatif dan Capaian

Program RATU SEMUT (Orang Tua Asuh Sinergi Menangani Stunting): Program ini melibatkan masyarakat untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak dengan kondisi stunting, memastikan mereka mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan indikator pada saku "Cah Penting" Inovasi TALI CENTING (Kelompok Wanita Peduli Pencegahan Stunting): Melibatkan kelompok wanita seperti Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyiyah, dan Nasyiyatul Aisyiyah untuk berperan aktif dalam pencegahan stunting, termasuk memastikan balita hadir di Posyandu dan mengawasi konsumsi Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) . SIPENTING adalah sistem informasi digital yang memetakan data balita berisiko stunting di Kabupaten Blitar secara real-time untuk memudahkan pemantauan dan penanganan tepat sasaran. Inovasi ini memperkuat koordinasi lintas sektor sehingga intervensi stunting dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.