Sejak Gerakan Scaling Up Nutrition didirikan tahun 2011 lalu, Pemerintah Indonesia ikut berkomitmen memperkuat pelibatan pemangku kepentingan baik dari mitra pembangunan, dunia usaha, organisasi masyarakat madani, maupun perguruan tinggi untuk ikut serta dalam upaya perbaikan gizi. Komitmen Indonesia pada gerakan ini kemudian diterjemahkan menjadi Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang ditetapkan pada 29 Mei 2013.
Tidak lama dari itu, tepatnya pada 8 Juni 2013 di London, N4G Summit pertama kali dilaksanakan. N4G merupakan singkatan dari Nutrition for Growth, yaitu forum tingkat global yang dibentuk untuk memperkuat komitmen setiap negara dalam Gerakan Scaling Up Nutrition. Tahun 2025, N4G Summit keempat di Paris dilaksanakan. N4G Summit Paris berfokus pada pada pembahasan komitmen politis dan finansial masing-masing negara dalam upaya pengentasan malnutrisi global. N4G Summit Paris 2025 menjadi peluang penting untuk melanjutkan momentum yang telah dicapai di N4G 2021 dan berkontribusi pada pencapaian SDGs pada tahun 2030. N4G Summit Paris 2025 mengusung 3 (tiga) tema besar yang akan melandasi komitmen global dalam upaya penguatan gizi, yaitu; a) gizi, kesehatan, dan pelindungan sosial; b) gizi dan transformasi sistem pangan berkelanjutan serta kondisi iklim; serta; c) gizi dan ketangguhan terhadap krisis.
Kementerian Luar Negeri Indonesia menerima undangan resmi N4G Summit melalui surat Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis pada tanggal 6 Februari 2025. Menyambut baik hal tersebut, perumusan pembaruan komitmen Indonesia dilaksanakan pada Februari-Maret 2025.
komitmen | baseline | target | kondisi terkini | progress | |
---|---|---|---|---|---|
By 2029, the Government of Indonesia commits to reduce the national prevalence of stunting to 14,2% | 21,5% pada tahun 2023 | 14,2% pada tahun 2029 | 19,8% pada tahun 2024 (SSGI 2024) |
|
29% |
By 2029, 50% of the minimum required health human resources in primary healthcare (PHC) facilities in Indonesia will be fulfilled. | 12% pada tahun 2024 | 50% pada tahun 2029 | sedang dilakukan penyesuaian standar |
|
25% |
By 2029, 25 provinces will Integrating nutrition-sensitive and climate-smart strategies into National and Subnational Food and Nutrition Action Plans (RANPG & RADPG) | 5 provinsi existing RADPG pada tahun 2024 | 25 pada tahun 2029 |
|
|
20% |
By 2029, at least 5 provinces will utilize and strengthen the Early Warning System for Food and Nutrition Vulnerability (SKPG) to enhance resilience to crisis | 0 provinsi pada tahun 2025 | 5 provinsi pada tahun 2029 |
|
|
40% |
Summary dari resource
Summary dari resource
Summary dari resource
Summary dari resource
Summary dari data Lorem ipsum dolor sit amet
Summary dari data Lorem ipsum dolor sit amet
Summary dari data Lorem ipsum dolor sit amet
Summary dari data Lorem ipsum dolor sit amet