Dalam rangka memperkuat pelaksanaan fortifikasi pangan yang efektif dan berkelanjutan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membentuk Forum Koordinasi Fortifikasi Pangan Nasional melalui Keputusan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor Kep. 19/M.PPN/HK/03/2024. Forum ini menjadi wadah konsultasi, pertukaran masukan, serta penyusunan rekomendasi kebijakan terkait fortifikasi pangan.
Forum dipimpin oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, antara lain kementerian/lembaga terkait, mitra pembangunan, organisasi masyarakat madani, industri, serta akademisi. Sinergi lintas sektor bertujuan untuk memperkuat implementasi fortifikasi pangan berskala luas di Indonesia.
Untuk mendukung pelaksanaannya, forum ini memiliki enam kelompok kerja, yaitu: garam, tepung terigu, minyak goreng, beras, biofortifikasi, dan home fortification. Kelompok kerja ini dikoordinasikan oleh Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas selaku Ketua Tim Teknis, serta didukung oleh mitra pembangunan yang bergerak di bidang pangan dan gizi sebagai Tim Sekretariat. Sejak awal 2024, forum secara aktif menyelenggarakan diskusi dan menyampaikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan guna menjawab tantangan implementasi fortifikasi pangan.
Kebijakan fortifikasi pangan, termasuk Large-Scale Food Fortification (LSFF), telah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045. Fortifikasi dan biofortifikasi menjadi bagian penting dari transformasi sistem pangan yang efisien, inklusif, dan berkelanjutan. Selanjutnya, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, kebijakan ini dijabarkan lebih lanjut melalui indikator komoditas wajib fortifikasi. Jika sebelumnya mencakup garam, tepung terigu, dan minyak goreng, kini ditambahkan beras, termasuk penyediaan beras fortifikasi dalam program bantuan pangan.
Kerja sama lintas sektor menjadi kunci dalam memperkuat pelaksanaan fortifikasi pangan berskala besar. Upaya ini diharapkan dapat mengatasi masalah kekurangan zat gizi mikro serta mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, unggul, dan berdaya saing tinggi.
Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.
Summary Garam
Summary Tepung
Summary Minyak goreng
Summary Beras
Summary Lorem ipsum dolor sit amet
Summary Lorem ipsum dolor sit amet
Summary dari data Lorem ipsum dolor sit amet
Summary dari data Lorem ipsum dolor sit amet
Summary dari data Lorem ipsum dolor sit amet
Summary dari data Lorem ipsum dolor sit amet